Friday, June 19, 2009

Sirih Merah - Piper crocatum

Nama daerah: sirih talan (maluku), Jahe sunti (Jawa)

Klasifikasi Ilmiah
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Magnoliidae
                         Ordo: Piperales
                             Famili: Piperaceae (suku sirih-sirihan)
                                 Genus: Piper
                                     Spesies: Piper crocatum Ruiz & Pav.

Sirih merah adalah tanaman merambat yang berbatang bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung hati dan bagian ujung daun meruncing. Daun tumbuh berselang-seling dari batangnya, dan daun berwarna merah keperakan dengan permukaan daun meng-kilap dan tidak merata. Yang membedakan dengan sirih hijau adalah selain daunnya berwarna merah keperakan, bila daunnya disobek maka akan berlendir serta aromanya lebih wangi.

Sirih merah dapat diperbanyak secara vegetatif dengan penyetekan atau pencangkokan karena tanaman ini tidak berbunga. Penyetekan dapat dilakukan dengan menggunakan sulur dengan panjang 20 - 30 cm. Sulur sebaiknya dipilih yang telah mengeluarkan akar dan mempunyai 2 - 3 daun atau 2 - 3 buku. Untuk mengurangi penguapan, daun di kurangi sebagian atau buang seluruhnya. Sulur diambil dari tanaman yang sehat dan telah berumur lebih dari setahun. Letakkan setek ditempat yang teduh dengan penyinaran matahari lebih kurang 60%.

Perbanyakan dengan cara pencangkokan dilakukan dengan me-milih cabang yang cukup tua kira-kira 15 cm dari batang pokoknya, kemudian cabang tersebut diikat atau dibalut ijuk atau sabut kelapa yang dapat menghisap air. Pencangkokan tidak perlu mengupas kulit batang. Cangkok diusahakan selalu basah agar akarnya cepat tumbuh dan ber-kembang. Cangkok dapat dipotong dan ditanaman di polibeg apabila akar yang muncul sudah banyak.

Sirih merah dapat beradaptasi dengan baik di setiap jenis tanah dan tidak terlalu sulit dalam pemeliharaannya. Selama ini umumnya sirih merah tumbuh tanpa pemupukan. Yang penting selama pertumbuhannya adalah pengairan yang baik dan cahaya matahari yang diterima sebesar 60 - 75%.

Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fitokimia yakni alkoloid, saponin, tanin dan flavonoid. Dari buku ”A review of natural product and plants as potensial antidiabetic” dilaporkan bahwa senyawa alkoloid dan flavonoid memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah.

Kandungan kimia lainnya yang terdapat di daun sirih merah adalah minyak atsiri, hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, allylprokatekol, karvakrol, eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, ter-penena, dan fenil propada. Karena banyaknya kandungan zat/senyawa kimia bermanfaat inilah, daun sirih merah memiliki manfaat yang sangat luas sebagai bahan obat. Karvakrol bersifat desinfektan, anti jamur, sehingga air rebusan daun sirih merah bisa digunakan untuk obat antiseptik pada bau mulut dan keputihan. Eugenol dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, sedangkan tanin dapat digunakan untuk mengobati sakit perut.

Selain bersifat antiseptik sirih merah juga bisa dipakai mengobati penyakit diabetes, dengan meminum air rebusan sirih merah setiap hari akan menurunkan kadar gula darah sampai pada tingkat yang normal. Kanker merupakan penyakit yang cukup banyak diderita orang dan sangat mematikan, dapat disembuh-kan dengan menggunakan serbuk atau rebusan dari daun sirih merah. Beberapa pengalaman di masyarakat menunjukkan bahwa sirih merah dapat menurunkan penyakit darah tinggi, selain itu juga dapat menyembuhkan penyakit hepatitis.

Sirih merah dalam bentuk teh herbal bisa mengobati asam urat, kencing manis, maag dan kelelahan, ini telah dilakukan oleh klinik herbal senter yang ada di Jogyakarta, di mana pasiennya yang berobat sembuh dari diabetes karena mengkonsumsi teh herbal sirih merah. Sirih merah juga sebagai obat luar dapat memperhalus kulit.

Secara empiris diketahui tanaman sirih merah dapat menyembuhkan penyakit batu ginjal, kolesterol, asam urat, serangan jantung, stroke, radang prostat, radang mata, masuk angin dan nyeri sendi.

Beberapa resep pengobatan dengan menggunakan sirih merah
1. Bengkak: Cuci bersih daun sirih merah secukupnya, lalu tumbuk halus. Tambahkan sedikit air dan aduk hingga menjadi adonan. Balurkan ramuan pada kulit yang bengkak.

2. Mimisan: Cuci bersih daun sebanyak 2 lembar. Gulung, lalu potong ujung daun. Masukan daun ke lubang hidung.

3. TBC: Cuci bersih 7 lembar daun, lalu potong kecil-kecil. Rebus bahan dengan 3 gelas air hingga airnya tersisa 1,5 gelas. Minum ramuan 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas, bersama 1 sendok makan madu.

______________________________

Referensi:

plantamor

Balittro, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik

Hariana, Drs. H. Arief, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, seri 3 (Jakarta: Penebar Swadaya, 2008)

Read More lebih lanjut..

Friday, June 5, 2009

Eceng Gondok - Eichornia crassipes (Mart.) Solms

eceng gondok 3673eceng gondok 3671

NAMA
Indonesia: Eceng gondok, kelipuk, kembang bopong, weweyan
Jepang: hotei aoi

eceng gondok 3667eceng gondok 3666
KLASIFIKASI
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
                     Sub Kelas: Alismatidae
                         Ordo: Alismatales
                             Famili: Butomaceae
                                 Genus: Eichornia
                                     Spesies: Eichornia crassipes (Mart.) Solms

eceng gondok 3653eceng gondok 3658

URAIAN
Tumbuhan air - mengapung, tumbuh berumpun, tinggi 4 - 8 cm .Akar serabut. Batang tidak ada. Daun tunggal, bertangkai, tersusun berjejal di atas akar (roset akar), warna hijau, panjang 7 - 25 cm, bentuk bulat telur (ovata), ujung meruncing (acuminatus), pangkal meruncing (acuminatus), tepi rata (tidak bergerigi), permukaan mengkilat (nitidus), tangkai menggelembung. Bunga eceng gondok adalah bunga majemuk, bentuk bulir (spica), panjang mahkota 2 - 3 cm, daun mahkota tidak berlekatan (polypetalus). Buah kotak sejati (capsula), beruang tiga, warna hijau, bentuk biji bulat - berwarna hitam. Perbanyaan Generatif.

eceng gondok 1016eceng gondok 1019 eceng gondok 1023eceng gondok 1027eceng gondok 3660eceng gondok 3665

Foto tanaman air, foto tanaman hias, foto bunga eceng gondok adalah hasil jeprat jepret HP sony ericsson k800i.

*****

Referensi

Plantamor.com

Read More lebih lanjut..