Nama:
Sinonim : Aloe barbadensis Miller, Aloe vulgaris Lamk, Aloe ferox Miller.
Indonesia: Letah buaya (sunda), lidah buaya (melayu)
Malaysia: Jadam
China: Lu hui
Inggris: Aloe, barbados aloe
Spanyol: Salvila
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo: Asparagales
Famili: Asphodelaceae
Genus: Aloe
Spesies: Aloe vera L.
Uraian
Lidah buaya umumnya ditanam dipekarangan sebagai tanaman hias atau tanaman obat. Kadang dapat ditemukan tumbuh liar di tempat yang berudara panas.
Lidah buaya mempunyai sekitar 300 spesies. Tanaman perennial, daun berumpun, dan dapat tumbuh mencapai 1m.
Tanaman Aloe Vera berbatang pendek. Batangnya tidak kelihatan karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Melalui batang ini akan muncul tunas-tunas yang selanjutnya menjadikan anakan. Aloe Vera yang bertangkai panjang juga muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun. Batang Aloe Vera juga dapat disetek untuk perbanyakan tanaman. Peremajaan tanaman ini dilakukan dengan memangkas habis daun dan batangnya, kemudian dari sisa tunggul batang ini akan muncul tunas-tunas baru atau anakan.
Daun tanaman Aloe Vera berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifat sukulen (banyak mengandung air) dan banyak mengandung getah atau lendir (gel) sebagai bahan baku obat. Tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan karena di dalam daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada waktu kekurangan air. Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas dipinggirnya. Panjang daun dapat mencapai 50 - 75 cm, dengan berat 0,5 kg - 1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf.
Bunga lidah buaya berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunga berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, dan panjangnya bisa mencapai 1 meter. Bunga lidah buaya biasanya muncul bila ditanam di pegunungan.
Akar tanaman Aloe Vera berupa akar serabut yang pendek dan berada di permukaan tanah. Panjang akar berkisar antara 50 - 100 cm. Untuk pertumbuhannya tanaman menghendaki tanah yang subur dan gembur di bagian atasnya.
Perawatan:
Budidaya: perbanyak dengan pemisahan anakan.
LIDAH BUAYA SEBAGAI TANAMAN OBAT
Kandungan Kimia
Daun lidah buaya mengandung aloin, aloin-emodin, rhein, aloinoside A, B, barbaloin, isobarbaloin, homonataloin, aloesin, bradykininase, dan aloctin A. Aloe-emodin dan rhein adalah polifenol golongan anthraquinone yang mempunyai khasiat laksatif (purgatif; pencahar atau obat cuci perut). Kandungan polosakaridanya mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi reaksi peradangan.
Sifat dan Khasiat
Rasa pahit, sifat dingin, masuk meridian jantung, hati, dan pankreas. Berkhasiat menghilangkan panas hati, merelaksasi usus besar agar buang air besar (laksatif), anti radang, peluruh haid (emenagogum; membersihkan haid), dan parasitiside.
Bagian yang digunakan
Gel dari daun. Bunga lidah buaya dan akarnya juga berkhasiat obat. Pemakaian segar.
Resep Herbal Lidah Buaya
Penyubur rambut: Ambil daun lidah buaya segar secukupnya lalu dibelah. Ambil bagian dalam yang rupanya seperti agar-agar, digosokkan ke kulit kepala sesudah mandi sore. Bungkus rambut dengan kain. Cuci rambut keesokan harinya. Pakai setiap hari selama 3 bulan untuk mencapai hasil yang memuaskan.
Luka terbakar dan tersiram air panas (yang ringan): Ambil daun lidah buaya dan dicuci bersih. Ambil bagian dalamnya, lalu tempelkan pada bagian tubuh yang terkena api/air panas.
Bisul: Daun dilumatkan ditambah sedikit garam, tempelkan pada bisulnya.
Kencing manis (DM): Ambil 1 daun lidah buaya dan dicuci bersih. Kupas kulit luar dan bagian berdurinya dan potong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai menjadi airnya tersisa 1,5 gelas. Saring, minum sehabis makan 3 kali 1/2 gelas sehari.
Batuk rejan: Kupas kulit luar daun lidah buaya berukuran sekitar 15 - 18 cm, bunag durinya. Potong-potong, cuci lendirnya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa separuhnya, kemudian ditambah gula. Minum 3 kali 1/2 gelas sehari.
Batuk (yang membandel) : 20 g daun lidah buaya dicuci, dikupas, dipotong-potong. Beri 2 sendok makan madu murni. Minum 2x sehari. Ulangi selama 10 hari.
Syphilis: Bunga lidah buaya ditambah daging: Direbus, minum.
Cacingan, susah buang air kecil:
dengan segelas air sampai airnya tinggal setengah. Diminum
sekaligus.
Luka terpukul, luka dalam (muntah darah): 10 - 15 gram bunga kering lidah buaya direbus, minum. Untuk pemakaian luar, tim bunga lidah buaya dengan arak putih, borehkan pada bagian yang terpukul.
Kencing darah: Kupas kulit luar 15 gram daun lidah buaya segar, buang durinya. Lumatkan, peras. Tambahkan 30 gram gula dan air beras secukupnya. Aduk, minum.
Wasir: Kupas kulit luar 1/2 lembar daun lidah buaya, buang duri-durinya. Potong-potong, cuci bersih lendirnya lalu diparut. Tambahkan 1/2 cangkir air matang dan 2 sendok makan madu. Aduk, saring. Minum sehari 3 kali.
Sembelit: 1/2 batang daun lidah buaya dicuci dan dibuang kulit dan durinya. Isinya dicincang, lalu diseduh dengan 1/2 cangkir air panas dan tambahkan 1 sendok makan madu. Hangat-hangat dimakan, sehari 2 kali.
Radang tenggorokan : 1 daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong-potong atau diblender. Beri madu murni dan minum 3x sehari.
Menurunkan kolesterol : 30 g daging lidah buaya, 1 buah apel dikupas/buang biji, blender.
Penurun kadar gula darahCara Meramu: 1 pelepah lidah buaya ukuran besar (kira-kira seukuran telapak tangan) dibersihkan dengan mengupas kulit dan durinya. Rendam sekitar 30 menit dalam air garam. Remas sebentar lalu bilas di bawah air yang mengalir (air kran). Rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih. Dinginkan. Minum sebanyak 1/2 gelas, 2 sampai 3 kali sehari.
*****
Catatan:
* Aloe latex (aloin) adalah gel yang berwarna kuning kecoklatan, terdapat pada sisi dalam daun jika kulitnya dikupas dan diproduksi sebagai pencahar komersial. Jika digunakan menyebabkan diare dan keram usus. Ibu hamil dilarang menggunakan aloe latex karena merangsang kontraksi rahim (uterus). Demikian juga ibu menyusui karena menyebabkan rasa sakit akibat keram lambung pada bayinya.
* Aloe latex jangan digunakan oleh penderita irritable bowel syndrome, penyakit ginjal, dan penderita wasir. Jika penderita wasir ingin mengkonsumsi lidah buaya, gunakan setelah kulit dikupas dan lendir dicuci.
* Sekarang banyak dijual minuman mengandung lidah buaya dan digunakan untuk irritable bowel syndrome, tukak lambung, dan gangguan pencernaan. Juga digunakan untuk detoksifikasi umum.
* Daging daun lidah buaya yang dikupas, segera menjadi kecoklatan dan mencair kalau kena udara. Jadi, pengobatan luka terbuka perlu dilakukan secepatnya!
Foto tanaman hias, foto tanaman obat, foto bunga lidah buaya adalah hasil jeprat jepret kamera HP sony ericsson k800i.
_________________________________
Referensi:
Buku
1. Dalimartha, dr. Setiawan, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, jilid
5 (Jakarta: Pustaka Bunda, 2008)
Situs
2. IPTEKnet, Sentra Informasi IPTEK
3. WARINTEK, Warung Informasi Teknologi
4. www.purwakarta.org
No comments:
Post a Comment